Pengalaman Terbang saat PPKM - Wisata Keluarga

Pengalaman Terbang saat PPKM

Bepergian memang akan selalu dilakukan oleh manusia. Bepergian tidak hanya untuk liburan namun juga untuk tujuan pekerjaan, acara penting keluarga, sekolah dan lain sebagainya. Bepergian dengan menaiki pesawat terbang adalah salah satu jenis transportasi yang sangat penting di negara kepulauan seperti Indonesia. Maka tidak heran jika sangat banyak sekali warga yang butuh moda transportasi udara menggunakan pesawat terbang di Indonesia.

Belakangan ini tepatnya di masa PPKM menaiki pesawat terbang tidak seperti biasanya. Pengetatan untuk melakukan perjalanan mewajibkan Anda untuk memenuhi sejumlah persyaratan tambahan. Banyak warganet bertanya-tanya tentang seperti apa sih persyaratan naik pesawat terbang sekarang di masa PPKM? Apakah bisa naik pesawat dengan membawa anak? Apa saja persyaratannya? Dan lain sebagainya. 

Foto koleksi pribadi penulis

Alhamdulillah penulis utama blog Wisata Keluarga memiliki pengalaman pribadi terbang di masa PPKM ini. Pengalaman terbang di masa PPKM oleh penulis akan disampaikan secara rinci pada postingan ini, jadi baca sampai tuntas jika kamu juga akan melakukan perjalanan naik pesawat terbang di masa PPKM.
 
Penerbangan di masa PPKM tetap memungkinkan untuk kamu lakukan dengan catatan kamu memenuhi semua persyaratan yang diwajibkan. Pastikan kamu menyediakan persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar perjalananmu lancar tanpa hambatan.

Pengalaman memenuhi persyaratan terbang di masa PPKM

Tepatnya tanggal 5 Agustus 2021 akhirnya saya dan keluarga bisa terbang di masa PKKM dengan menaiki pesawat Citilink dari bandara Kualanamu Medan menuju bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta. Sebelumnya saya telah menunda perjalanan udara beberapa kali mengingat persyaratan PPKM tidak mudah dan karena saya berharap PPKM berakhir. Ternyata PPKM terus diperpanjang sedangkan keperluan pekerjaan sudah mendesak saya harus segera hadir di Jakarta, akhirnya kami pun menempuh penerbangan di masa PPKM ini.

Pada saat saya terbang di tanggal tersebut ada dua syarat yang menjadi hal wajib untuk dipenuhi oleh setiap penumpang pesawat. Syarat tersebut adalah bukti Swab PCR dengan hasil negatif dengan masa berlaku 2x24 jam dan bukti telah melakukan vaksin minimal dosis pertama, jika belum divaksin karena alasan medis maka wajib menunjukkan surat keterangan dari dokter spesialis, ingat ya dokter spesialis bukan dokter umum. Kemudian anak-anak seusia anak saya saat itu tidak perlu melakukan swab jenis apapun baik PCR maupun Antigen. Kamu juga diwajibkan mengisi formulir E-HAC silahkan kamu download aplikasinya kemudian install juga aplikasi Peduli Lindungi di HP mu.

Kemudian menjadi penting untuk kamu ketahui bahwa kamu tidak bisa melakukan swab PCR di sembarang tempat. Sesuai aturan yang ada bahwa pengujian swab PCR hanya boleh dilakukan pada fasilitas kesehatan yang masuk pada daftar yang telah ditentukan oleh KEMENKES, cek disini selengkapnya. Aturan ini salah satu yang paling menantang, sudahlah swab PCR itu mahal terus melakukan swab nya tidak bisa di sembarang tempat sesuka hati.

Peraturan PPKM sangat dinamis dan sering berubah-ubah bisa jadi suatu saat syarat di atas sebagaimana yang saya jelaskan bisa saja berubah atau aturannya bertambah, untuk itu pastikan kamu selalu update informasi. Untuk informasi terupdate saya selalu merujuk ke website Garuda Indonesia untuk mendapatkan info cepat berkaitan update peraturan terbang di masa PPKM, kamu bisa melihat update informasi dari Garuda Indonesia disini.

Saya juga memanfaatkan layanan call center dari Angkasa Pura II. Angkasa Pura menyediakan banyak kanal layanan komunikasi untuk setiap pengguna jasa penerbangan mulai dari email, media sosial kemudian yang terkini dengan video call melalui zoom atau yang dikenal dengan layanan VICA. Dari semua layanan yang ada saya lebih menyukai layanan video call dengan zoom untuk bertanya langsung mengenai hal-hal yang masih mengganjal di benak saya berkaitan persyaratan penerbangan.

Sumber dari  twitter Angkasa Pura II

Saya pernah menggunakan layanan VICA untuk mengetahui apakah di Kualanamu terdapat layanan vaksin dan swab PCR , berapa biayanya, kemudian apakah memungkinkan terbang di hari yang sama dengan melakukan swab on the spot di hari H penerbangan di bandara Kualanamu. Jadi manfaatkan layanan semacam ini juga untuk memperkaya informasi sebelum melakukan perjalanan.

Kondisi saat itu, saya berangkat bersama istri dan dua anak. Anak pertama saya berusia 1 tahun 11 bulan dan anak kedua saya baru berusia 50 hari. Kami pulang ke kampung halaman di kota Padangsidimpuan berhubung istri saya ingin melahirkan anak kedua kami di kampung. Setelah semua proses selesai, saya mulai mencari informasi penerbangan pulang. Biasanya kami pulang ke Jakarta melalui bandara di Sibolga atau Silangit.

Saya cukup sedikit merasa lega melihat daftar fasilitas kesehatan untuk pengujian swab PCR sesuai putusan KEMENKES sebab salah satunya adalah laboratorium RSUD Padangsidimpuan, yang sangat dekat dari tempat kami tinggal di Padangsidimpuan. Saya bergegas ke rumah sakit tersebut untuk mencari tahu informasi layanan dan biayanya. Dan ternyata zonk, setelah saya bertanya langsung, saya menemukan informasi dari pihak rumah sakit bahwa RSUD Padangsidimpuan tidak melayani swab PCR untuk pelaku perjalanan. 

Jadi pelajarannya, meskipun nama RS atau fasilitas kesehatan terdekat dari rumahmu ada di daftar KEMENKES tersebut ternyata faskes tersebut belum tentu menyediakan layanan swab PCR untuk pelaku perjalan. Untuk memastikan hal tersebut satu-satunya cara yang perlu kamu lakukan adalah bertanya langsung ke pihak rumah sakit sebagaimana cerita saya barusan.

Mencari Lokasi Swab PCR di Medan

Berhubung tidak ada layanan swab PCR untuk pelaku perjalanan di RSUD Padangsidimpuan, akhirnya kami memutuskan berangkat dari Medan saja. Kamu bisa bayangkan betapa repotnya kami menempuh perjalanan darat dengan membawa anak usia 50 hari dan 1 tahun 11 bulan selama kurang lebih 10 jam perjalanan demi kembali ke Jakarta.

Sebelumnya kami telah mencari tahu melalui teman di Medan dimana tempat terbaik untuk melakukan swab di Medan. Terbaik dalam hal ini bagi kami menyangkut dua kriteria yaitu harganya murah dan hasilnya bisa di dapat di hari yang sama. Dengan demikian jika kami tes swab PCR pada tanggal 4 pagi maka hasilnya keluar tanggal 4 sore sehingga kami bisa segera pesan tiket pesawat untuk keberangkatan tanggal 5 pagi.

Alhamdulillah atas petunjuk seorang teman di Medan, akhirnya kami menemukan lokasi yang pas banget dengan kriteria yang saya sebutkan. Lokasi swab tersebut adalah di RSUD Deli Serdang. Kami singgah di Deli Serdang pagi hari terlebih dahulu untuk melakukan swab kemudian melanjutkan perjalanan untuk istirahat di Medan.

Biaya swab PCR di RSUD Deliserdang adalah Rp550.000 dan hasilnya keluar di hari yang sama, tahukah kamu ini sangat murah sekali. Pengalaman saya tes PCR selama ini berkisar antara Rp800.000-Rp900.000 bahkan ada juga yang sampai 1 jutaan untuk yang hasilnya di hari yang sama. 

Sumber dari facebook RSUD Deli Serdang

Saya acungkan jempol untuk layanan swab PCR dari RSUD Deli Serdang. Pelayanannya mantap, fasilitasnya memadai dan tidak ribet. Layanan swab mulai dibuka pukul 08.00 WIB. Saat kamu melakukan pendaftaran swab, kamu diharuskan menunjukkan fotokopi KTP kemudian mengisi formulir singkat. Isian formulir nya tidak banyak. Pastikan tulisanmu terbaca saat mengisi formulir kemudian pada formulir tersebut ada isian email. Pastikan kamu mengisi email dengan benar sebab hasil swab nantinya akan dikirim ke email yang kamu tuliskan pada formulir ini.

Lokasi pendaftaran ada di dekat gerbang masuk RSUD Deliserdang, kemudian persis di depan RS ini ada warung fotokopi jadi semua kebutuhan untuk fotokopi mudah ditemukan. Setelah mengisi formulir kamu akan diarahkan ke loket pembayaran. Selanjutnya kamu akan diberikan nomor antrian swab. Kamu akan diarahkan untuk melapor ke lokasi swab dan langsung saja serahkan nomor antrian mu ke petugas di lokasi swab. Lokasi pendaftaran dan lokasi swab terpisah jauh namun tenang saja, RSUD Deliserdang memiliki penanda arah yang membantumu menemukan lokasi swab tanpa harus bertanya-tanya ke orang sekitar. 

Klik untuk memperbesar gambar

Setelah selesai swab kami melanjutkan perjalanan ke Medan. Deli Serdang dan Medan seperti jarak Depok dan Jakarta, tidak terlalu jauh. Waktu berjalan dan pada pukul 16.48 saya menemukan notifikasi email. Saya cek ternyata email masuk dari RSUD Deli Serdang berisi file pdf hasil swab PCR kami tadi pagi. Alhamdulillah hasilnya negatif, bukti swab ini selanjutnya kami cetak dan kami bergegas membeli tiket pesawat untuk besok pagi.

Check in di Bandara

Tidak ada yang berbeda saat melakukan check in di Bandara baik sebelum maupun saat PPKM. Petugas counter check in seperti biasa meminta booking code tiket pesawat, kemudian meminta saya menunjukkan bukti PCR dan Vaksin. Jika semuanya lengkap maka tak ada masalah, barang-barang dimasukkan di bagasi kemudian lanjut ke ruang tunggu menunggu jadwal penerbangan. 

Tips Terbang saat PPKM

Jadi dari pengalaman saya ini berikut beberapa tips yang bisa saya bagikan buat kalian yang berencana bepergian naik pesawat dalam masa PKKM.

  •  Pastikan selalu update dengan segala informasi persyaratan terbang terbaru.

  • Pastikan lokasi swab PCR dapat menyampaikan hasil swab dihari yang sama atau hari berikutnya.

  • Lakukan pemesanan tiket pesawat setelah hasil swab keluar.

  • Semua dokumen persyaratan dicetak, bawa juga kartu keluarga, saya pernah menemukan informasi bahwa orang-orang dengan ktp di domisili tujuan menjadi salah satu alasan penguat untuk diizinkan terbang saat PPKM ini khususnya bagi kalian yang membawa anak, saya juga menyiapkan kartu keluarga meskipun tidak diminta saat saya melakukan perjalanan terbang.

Demikian cerita pengalaman terbang di masa PPKM ini semoga membantu kalian untuk mendapatkan gambaran melakukan penerbangan di masa PPKM. Ayo ikuti aturannya demi keselamatan bersama dalam melakukan perjalanan di masa pandemi. Semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa terbang dengan syarat yang lebih mudah seperti sediakala.

Buka Komentar
Tutup Komentar

Belum ada Komentar untuk "Pengalaman Terbang saat PPKM "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Dapatkan selalu update dari kami

* indicates required